Headlines :

16/03/09

Home » » Hari-hari Kebahagiaan

Hari-hari Kebahagiaan


Suatu hari Dr. Muhammad Khamis Humaidah –anggota maktab Irsyad- bertanya kepada Ustadz Saad ad Diin al Walily –sekretaris pribadi Imam Hasan Al Banna- : “Wahai Sa’ad Apakah Anda tau hari paling bahagia yang dialami Mursyid Hasan Al Banna?”
Sa’ad menjawab: “Hari yang mana? Hari-hari yang beliau lalui adalah hari-hari kebahagiaan.”

Kemudian Dr. Humaidah bercerita: “Suatu hari kami masuk ke rumah Syekh Hasan Al Banna, kira-kira kami berjumlah lima orang, setelah berbincang panjang di kantor pusat Ikhwan. Kami menanyakan makan malam kepada beliau. Lalu beliau meninggalkan kami sebentar dan kembali lagi dengan membawa sisa makanan keluarganya. Makanan itu adalah beberapa potong roti dan timun yang banyak ditambah sedikit biji zaitun, sepotong keju yang sedah lama, dan garam. Kemudian beliau berkata: inilah makan malamku, sebaik-baiknya makanan adalah ketika banyak tangan yang memakannya. Bismillah… maka kami pun makan dan kenyang. Alhamdulillah.”
(Diterjemahkan dari buku “Mawaqif wa tharaif min hayat ad Duat al Mu’ashirin” hal: 9.)
Luar biasa kesederhanaan hidup yang tercermin dari seorang syekh pemimpin dakwah abad modern ini, ia ajarkan arti sebuah kebahagiaan dalam kesederhanaan. Ia tau bahwa yang membuat hidup bahagia bukan dengan bergelimangya harta atau jabatan tinggi, namun terletak pada diri kita sendiri. Inilah yang yang dikatakan oleh Rasulullah saw. “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, tapi kekayaan itu adalah kayanya jiwa.” Sebuah isyarat dari Rasulullah saw. tentang makna hidup bahagia dengan apa yang kita miliki, yang Allah berikan untuk kita. Jangan pernah mengeluh karena ia adalah pintu kekufuran terhadap semua nikmat yang Allah berikan.

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. sakola agama: Hari-hari Kebahagiaan . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News