Headlines :

31/01/09

Home » » Nestapa negeri para nabi

Nestapa negeri para nabi


“Al Ardl al Muqoddasah” (tanah yag disucikan) begitulah Al Quran memberi julukan untuk Palestina (al Maidah : 21). Dari rahim negeri ini banyak melahirkan para Nabi dan Rasul Allah. Dimulai dari keturunan Ibrahim as yaitu Ishaq, Ya’qub, dan Yusuf, kemudian datang Musa, Daud dan Sulaiman sampai ke Zakaria, Yahya, dan Isa ‘alaihimussalam. Maka tak heran jika negeri ini menjadi negeri yang diperebutkan oleh setiap para penganut tiga agama samawi.

Salah satu kota bersejarah di Palestina adalah Yerusalem yang merupakan kota suci bagi umat Islam, Nasrani dan Yahudi. Bagi kaum Muslimin Yerusalem memiliki keistimewaan tersendiri karena di sana ada baitul maqdis yang menjadi tempat bertolaknya nabi Muhammad saw ke langit dalam peristiwa besar, isra mi’raj. Selain itu, baitul maqdis juga merupakan kiblat pertama kaum Musimin sebelum berpindah ke ka’bah. Maka baitul maqdis adalah tempat ketiga paling suci dalam Islam setelah Mekkah dan Madinah.

Namun bagi Yahudi dibawah baitul maqdis ini dianggap ada kuil nabi Sulaiman yang pernah dihancurkan dua kali oleh kekaisaran Romawi . Dari penghancuran ini, yang tersisa adalah tembok barat yang kemudian dikenal sebagai tembok ratapan tempat orang-orang yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Inilah awal cengkraman bangsa rowawi atas tanah Palestina. Pada masa ini Yahudi diusir dan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan peribadahan, Yahudi angkuh ini berada dalam tekanan. Hingga pada tahun 636 M, khalifah besar umat Islam Umar bin Khattab menaklukan Palestina dari tangan Romawi. Yahudi pun bisa meraih kembali kehidupannya. Mereka dilindungi dan dijamin kemanannya oleh Umar setelah sekian lama menjadi bulan-bulanan Romawi.

Bagi umat Nasrani Yerusalem adalah kota kelahiran Yesus kristus, dan merupakan pusat kerajaan Eropa setelah terjadi penaklukan kota itu dalam perang Salib pada tahun 1099 M. Dalam cengkraman orang-orang Eropa ini, nasib Yahudi tidak jauh berbeda seperti pada masa penguasaan Romawi, mereka menjadi bulan-bulanan tentara Salib. Ketika terjadi penaklukan ini, kaum Muslimin dan Yahudi dibantai habis dengan cara yang tidak manusiawi.

Berselang sekitar satu abad tepatnya tahun 1187 M. Palestina kembali ke pangkuan kaum Muslimin setelah ditaklukan oleh seorang panglima besar kaum Muslimin Sholehuddin al Ayyubi dalam pertempuran Hittin. Bangsa Yahudi kembali dapat menghirup udara segar setelah berpuluh-puluh tahun berada dibawah penindasan kaum salibis Nasrani.
Kita dapat melihat bahwa negeri ini mengalami kesengsaraan sebelum kedatangan Islam. Namun setiap Islam datang ke Palestina, Islam membawa perdamaian. Di bawah penguasaan Islam, Palestina memberikan ketentraman bagi setiap yang ada di dalamnya tanpa memandang perbedaan agama, Islam, nasrani, dan Yahudi hidup damai berdampingan.
Rupanya ada yang ingin mengusik kedamaian ini, Yahudi yang tidak tahu terima kasih ini ingin mencoba menjadi penguasa di negeri para Nabi itu. Yahudi yang mengaku bangsa pilihan Allah ini mengkliam bahwa dirinya lebih berhak atas tanah Palestina. Mereka mengaku bahwa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan Allah untuk mereka.

Dalam surat al Maidah Allah memang menjanikan Palestina untuk Yahudi, tetapi dengan syarat mereka tetap beriman dan taat kepada Allah. "(Musa berkata): Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi." (al Maidah: 21)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa harga tanah palestina harus mereka bayar dengan keimanan dan taat kepada Pemilik Palestina, Allah SWT. Artinya bahwa mereka boleh menginjakan kaki di bumi Palestina selama mereka beriman dan taat. Berarti tanah palestina ini haram diinjak oleh para pembangkang dan orang-orang yang sombong dan angkuh.

Yahudi adalah bangsa yang dilaknat Allah karena pembangkangan dan kesombongan mereka. Telah banyak nabi dan rasul yang mereka bunuh, kitab-kitab Allah yang mereka selewengkan dan hukum Allah mereka langgar. Pantaskah mereka mengaku bangsa pilihan Allah?

Yahudi adalah bangsa pengecut. Ini terlihat ketika nabi Musa menyuruh mereka masuk ke palestia, mereka menolak karena di palestina terdapat bangsa kan'an yang terkenal sangar dan bengis.

"Mereka berkata: Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya. Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nimat atas keduanya : Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Mereka berkata: Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja. (Al Maidah: 22-24)
Jelas tidak ada sedikit pun jasa bani israil untuk merebut tanah Palestina dari orang kan'an. Malah mereka menyuruh nabi Musa untuk memerangi kaun kan'an, mereka hanya ongkang kaki saja di luar gerbang palestina.

Alih-alih di abad modern ini mereka mengaku paling berhak atas tanah palestina, padahal Musa lah yang merebut palestina dari orang kan'an. Umar lah yang membebaskan palestina dari cengkraman Romawi dan Sholehuddin lah yang merebut palestina dari jajahan tentara salib. Sekali lagi tak ada sedikit pun jasa mereka untuk membebaskan palestina dari tangan para penguasa yang telah menganiaya mereka. Justeru Islam lah yang telah memerdekakan yahudi-yahudi ini dari tangan penguasa-penguasa yang dzalim terhadap Israil ini.

Ternyata air susu dibalas air tuba. Kebaikan kaum Muslimin yang telah membebaskan mereka dari belenggu penjajahan Romawi dan tentara salib, mereka balas dengan penjajahan dan perampasan hak-hak kaum muslimin di palestina. 60 tahun sudah Palestina dijajah bangsa kera ini. Sejengkal demi sejengkal tanah palestina mereka caplok, kesucian Al Quds mereka nodai, anak-anak dan wanita mereka bantai, rumah dan masjid mereka ratakan dengan tanah.

Sepenggal tragedi kemanusian yang terjadi selama 23 hari di Gaza kemarin adalh contoh kebiadaban Israel yang ingin mencoba menjadi penguasa Palestina seperti Romwai dan tentara salib dulu. Kini negeri para nabi itu menjadi nestapa memilukan akibat obsesi dan mimpi yahudi yang ingin mendirkan negara Israel raya di atas genangan darah para syuhada. Namun saya yakin, Israel yang telah menodai kesucian Al Aqso ini akan mengalami nasib serupa seperti yang pernah dialami para penguasa pendahulunya, Romawi dan tentara salib.

Kemenangan pejuang Palestina di Gaza kemarin adalah titik tolak kemenangan kaum Muslimin atas bangsa Yahudi. Dengan persenjataan seadanya para pejuang Palestina dapat memukul mundur Israel yang dilengkapi persenjataan serba canggih. Kam min fiatin qalilatin ghalabat fiatan katsiratan bi idznillah.

Kini Palestina sedang menunggu seorang pahlawan seperti Umar dan Sholehuddin Al Ayyubi untuk membebaskan al Aqso dari tangan kotor zionis yahudi. Pahlawan itu adalah kita, kaum Muslimin. Kitalah yang akan memenangkan peperangan ini. Nashrun minallah wa fathun qarib.

NC

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. sakola agama: Nestapa negeri para nabi . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News